Makalah singkat ini saya tulis untuk ujian akhir semester dalam kelas Kajian Budaya Kontemporer. Mungkin sudah outdated, tapi yah, siapa tahu masih berguna.
Di awal abad ke-21, Bell (2001: 193-194) mencatat bahwa ada dua permasalahan utama dalam melakukan penelitian (atau pencarian) di internet, yaitu: (1) Mulai dari mana? Sangat mudah untuk kehilangan fokus di internet dengan information overload-nya. Menggunakan internet untuk mencari suatu informasi bisa menjadi terasa seperti memasuki suatu labirin yang penuh dengan fragmen-fragmen informasi, atau memasuki perpustakaan tanpa rak, dengan semua buku tidak tersusun tapi bergelimpangan campur aduk. (2) Ephemerality, yakni begitu mudahnya informasi-informasi tersebut menghilang. Situs-situs website mudah muncul dan mudah menghilang.
Di tahun yang sama dengan penerbitan buku Bell (2011), Wikipedia diluncurkan. Sekarang, satu dekade setelahnya, Wikipedia tampak seperti satu alternatif solusi untuk menjawab dua permasalahan mendasar tersebut. Dengan peringkat tinggi pada pencarian Google, pengguna internet tak ayal sering memulai pencarian informasinya dengan menggunakan artikel Wikipedia sebagai titik awal untuk mendapatkan gambaran mendasar mengenai suatu topik, dan kemudian menelusuri tautan-tautan yang dicantumkan untuk mendapatkan informasi yang lebih spesifik. Sementara permasalahan ephemerality di mana informasi-informasi tersebut begitu mudah menghilang, mendapat jawaban dalam bentuk pengarsipan tiap suntingan artikel di halaman “View History” (atau “Versi terdahulu”, dalam Wikipedia Indonesia).
Didirikan di tahun 2001, Wikipedia adalah ensiklopedi online dengan lisensi bebas yang isinya dapat disunting oleh siapapun. Diakui atau tidak, ensiklopedi ini telah menjadi salah satu sumber referensi pertama dalam pencarian informasi di internet. Ketika Wikipedia melakukan blackout sebagai aksi protes mereka terhadap SOPA (Stop Online Piracy Act), tak ayal banyak mahasiswa, pelajar dan jutaan pengguna yang sudah sangat terbiasa menggunakan Wikipedia sebagai sumber rujukan utama mereka menjadi panik (Tsukayama, 2012).
Kini Wikipedia merupakan ensiklopedi terbesar di dunia dari takaran jumlah artikel, kontributor, dan pengguna, dengan statistik di tahun 2009 sebagai berikut: lebih dari 2,5 juta artikel dalam bahasa Inggris, meski artikel dalam bahasa Inggris tidak sampai sepertiga dari total artikel Wikipedia. Lebih dari 800.000 artikel dalam bahasa Jerman, lebih dari 500.000 artikel dalam Wikipedia edisi bahasa Prancis, Polandia, dan Jepang. Total, ada 25 edisi Wikipedia dengan bahasa yang berbeda, tiap edisi sedikitnya memiliki 100.000 artikel. Ada 10 juta artikel yang ditulis dengan lebih dari 200 bahasa (Lih, 2009: xii-xiii)[1].
Projek ini merupakan hasil kolaborasi dari sukarelawan-sukarelawan dari seluruh dunia. Siapapun yang memiliki akses internet dapat menulis dan menyunting artikel Wikipedia (kecuali dalam beberapa kasus di mana suntingan dibatasi untuk mencegah vandalisme). Pengguna Wikipedia dapat memilih melakukan kontribusi secara anonim, dengan menggunakan nama samaran, atau dengan identitas asli mereka. Pengguna bebas untuk meng-copy, memodifikasi, dan mendistribusikan isi dari Wikipedia, baik yang sudah dimodifikasi ataupun tidak, secara komersil maupun tidak.
Namun keabsahan dan dominasi Wikipedia seringkali dipertanyakan. Pertanyaan yang biasanya muncul adalah, jika semua orang bisa menulis dan menyunting artikel Wikipedia, bagaimana dengan pertanggungjawaban kredibilitas dan profesionalitasnya? Bisakah berbagai sukarelawan yang tak dikenal, tak dibayar, dan tanpa kualifikasi yang jelas menghasilkan artikel-artikel yang berkualitas?
Continue reading “Wikipedia: Globalisasi dan Desentralisasi”